Sejurus dengan hal ini, Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang (FE UNP) menyelenggarakan Festival Ekonomi Syariah On Campus ini selama sepekan. Acara ini berakhir dengan Rapat Kerja Regional Forum Serikat Studi Ekonomi Islam (Rakerreg FoSSEI) dari Sumatra Bagian Tengah (Sumbagteng) meliputi Sumbar, Jambi, dan Riau. Rakerreg ini akan diikuti oleh 15 KSEI dari 14 Perguruan Tinggi Negeri dan Perguruan Tinggi Swasta se-Sumbagteng.
Dalam acara ini Wali Kota Padang diwakili oleh stafnya menyampaikan apresiasi tinggi terhadap ide dan gagasan yang telah dirancang KSEI. Sehingga ide ini terwujud dalam bentuk penyebarluasan atau sosialisasi informasi tentang ekonomi syariah kepada masyarakat luas. Acara ini tidak hanya menghadirkan kuliah umum atau sarasehan, namun juga menyelenggarakan seminar nasional dengan tema yang sama, ‘Membangun Komitmen dan Sinergitas Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat Menuju Sumatra Barat Sejahtera dengan Ekonomi Islam’.
Pembahasan ekonomi Islam lebih mendalam dikaji ulang dalam seminar nasional. Dalam seminar ini didatangkan pemateri dari Departemen Keuangan Republik Indonesia, Ardhian Dwiyoenanto. Ardhian menjelaskan dalam ekonomi syariah jenis obligasi yang ditawarkan pemerintah ada sejenis sukuk, surat berharga syariah yang bisa dipinjamkan ke bank. “Sejenis saham yang bisa dipergunakan masyarakat untuk meminjam uang dan sebagai modal usaha,” jelasnya Jumat di Aula lt 3 Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) (26/6) lalu. Namun sistem ini berbeda dengan apa yang diterapkan pada Mudharabah, atau sistem bagi hasil, tambahnya.
Tidak hanya itu, Kepala Bursa Efek cabang Padang, Reza Syadat Syahmeini, menerangkan mengenai lemahnya masyarakat Indonesia dalam menginvestasikan modalnya di pasar modal. “Tidak hanya di Padang, di Jakarta pun masih didominasi oleh bangsa asing” tuturnya. Hal ini, menurut Reza lagi, disebabkan masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang fungsi dan keuntungan yang akan diperoleh jika berinvestasi di pasar modal. Untuk itu, salah satu titik terang yang mulai dibangun oleh Bursa Efek di Padang adalah membangun pojok bursa di kampus-kampus di kota Padang. “Universitas Andalas telah menerapkan ini, dan Agustus tahun ini, kita akan membangun pojok bursa di UNP tepatnya di samping gedung Magister Manajemen,” imbuhnya. Reza berharap pojok bursa setidaknya dapat mensosialisasikan pentingnya dan keuntungan yang diperoleh jika berinvestasi di pasar modal. Adek
Sumber GANTO
0 Response to "Ekonomi Syariah Pilihan Masa Kini"
Post a Comment